Seseorang dalam menciptakan suatu karya pada umumnya tidaklah dinikmati untuk dirinya sendiri, namun juga agar dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh orang lain. Seiring dengan perkembangannya, seringkali hal tersebut dipergunakan secara tidak bertanggung jawab. Terutama pada perkembangan penggunaan media sosial sekarang ini yang mempermudah dalam mendapatkan berbagai hiburan. Baru-baru ini ada sebuah tayangan sinetron di Indonesia yang melakukan plagiarisme terhadap serial asal Korea Selatan, yaitu Squid Game. Pelanggaran hak cipta atas perkara hak cipta milik serial Squid Game di Indonesia sendiri juga tidak terlepas dari beberapa faktor, diantaranya sikap masyarakat Indonesia yang kurang menghargai sebuah karya cipta, serta sikap dan keinginan dalam memperoleh keuntungan dengan cara cepat dan mudah. Squid Game merupakan salah satu serial yang berasal dari Korea Selatan yang tayang pada pertengahan tahun 2021, dan sangat terkenal hingga ditonton sekitar 82 juta penonton dalam 28 hari pertama serta memiliki rating yang tinggi. Oleh karena itu, hal tersebut dimanfaatkan oleh industri hiburan di Indonesia dengan membuat sinetron “Dolanan Game” yang memiliki jalan cerita yang hampir sama persis dengan serial Squid Game. Tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh industri hiburan di Indonesia bukanlah hal yang sekali dua kali dilakukan dan bukanlah hal yang baru. Sebelumnya industri hiburan di Indonesia juga diketahui beberapa kali melakukan plagiat terhadap drama Korea, seperti sinetron Kau yang Berasal dari Bintang yang menjiplak My Love from The Star, Demi Cinta yang menjiplak Autumn in My Heart, Malaikat Pelindung yang menjiplak Goblin, dan masih banyak lagi. Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kisruh Perfilman Indonesia: Adaptasi atau Plagiasi?", Klik untuk baca: https://www.kompasiana.com/aystitaananda/61a0a4e806310e32c840ca52/kisruh-perfilman-indonesia-adaptasi-atau-plagiasi Kreator: Aystita Nanda Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator. Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.comSeseorang dalam menciptakan suatu karya pada umumnya tidaklah dinikmati untuk dirinya sendiri, namun juga agar dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh orang lain. Seiring dengan perkembangannya, seringkali hal tersebut dipergunakan secara tidak bertanggung jawab. Terutama pada perkembangan penggunaan media sosial sekarang ini yang mempermudah dalam mendapatkan berbagai hiburan. Baru-baru ini ada sebuah tayangan sinetron di Indonesia yang melakukan plagiarisme terhadap serial asal Korea Selatan, yaitu Squid Game. Pelanggaran hak cipta atas perkara hak cipta milik serial Squid Game di Indonesia sendiri juga tidak terlepas dari beberapa faktor, diantaranya sikap masyarakat Indonesia yang kurang menghargai sebuah karya cipta, serta sikap dan keinginan dalam memperoleh keuntungan dengan cara cepat dan mudah. Squid Game merupakan salah satu serial yang berasal dari Korea Selatan yang tayang pada pertengahan tahun 2021, dan sangat terkenal hingga ditonton sekitar 82 juta penonton dalam 28 hari pertama serta memiliki rating yang tinggi. Oleh karena itu, hal tersebut dimanfaatkan oleh industri hiburan di Indonesia dengan membuat sinetron “Dolanan Game” yang memiliki jalan cerita yang hampir sama persis dengan serial Squid Game. Tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh industri hiburan di Indonesia bukanlah hal yang sekali dua kali dilakukan dan bukanlah hal yang baru. Sebelumnya industri hiburan di Indonesia juga diketahui beberapa kali melakukan plagiat terhadap drama Korea, seperti sinetron Kau yang Berasal dari Bintang yang menjiplak My Love from The Star, Demi Cinta yang menjiplak Autumn in My Heart, Malaikat Pelindung yang menjiplak Goblin, dan masih banyak lagi. Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kisruh Perfilman Indonesia: Adaptasi atau Plagiasi?", Klik untuk baca: https://www.kompasiana.com/aystitaananda/61a0a4e806310e32c840ca52/kisruh-perfilman-indonesia-adaptasi-atau-plagiasi Kreator: Aystita Nanda Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator. Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.comSeseorang dalam menciptakan suatu karya pada umumnya tidaklah dinikmati untuk dirinya sendiri, namun juga agar dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh orang lain. Seiring dengan perkembangannya, seringkali hal tersebut dipergunakan secara tidak bertanggung jawab. Terutama pada perkembangan penggunaan media sosial sekarang ini yang mempermudah dalam mendapatkan berbagai hiburan. Baru-baru ini ada sebuah tayangan sinetron di Indonesia yang melakukan plagiarisme terhadap serial asal Korea Selatan, yaitu Squid Game. Pelanggaran hak cipta atas perkara hak cipta milik serial Squid Game di Indonesia sendiri juga tidak terlepas dari beberapa faktor, diantaranya sikap masyarakat Indonesia yang kurang menghargai sebuah karya cipta, serta sikap dan keinginan dalam memperoleh keuntungan dengan cara cepat dan mudah. Squid Game merupakan salah satu serial yang berasal dari Korea Selatan yang tayang pada pertengahan tahun 2021, dan sangat terkenal hingga ditonton sekitar 82 juta penonton dalam 28 hari pertama serta memiliki rating yang tinggi. Oleh karena itu, hal tersebut dimanfaatkan oleh industri hiburan di Indonesia dengan membuat sinetron “Dolanan Game” yang memiliki jalan cerita yang hampir sama persis dengan serial Squid Game. Tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh industri hiburan di Indonesia bukanlah hal yang sekali dua kali dilakukan dan bukanlah hal yang baru. Sebelumnya industri hiburan di Indonesia juga diketahui beberapa kali melakukan plagiat terhadap drama Korea, seperti sinetron Kau yang Berasal dari Bintang yang menjiplak My Love from The Star, Demi Cinta yang menjiplak Autumn in My Heart, Malaikat Pelindung yang menjiplak Goblin, dan masih banyak lagi. Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kisruh Perfilman Indonesia: Adaptasi atau Plagiasi?", Klik untuk baca: https://www.kompasiana.com/aystitaananda/61a0a4e806310e32c840ca52/kisruh-perfilman-indonesia-adaptasi-atau-plagiasi Kreator: Aystita Nanda Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator. Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com